Sepenggal Cerita dalam Sepertiga Akhir Kehidupan

Kita Semua Akan Tua, Maka Belajarlah dari Mereka

Dulu saya sering melihat orang tua di sekitar saya — yang jalannya pelan, ucapannya kadang diulang, dan aktivitasnya mulai terbatas. Waktu muda, saya hanya melihat mereka dari kejauhan. Saya hormati, tapi belum tentu saya pahami.

Tapi sekarang, ketika usia saya sendiri berada dalam sepertiga akhir kehidupan ini, saya mulai lebih dekat… dan mulai belajar banyak dari mereka.

Saya melihat bagaimana mereka tetap sabar di tengah keterbatasan. Bagaimana mereka menerima kenyataan bahwa tubuh tak lagi sekuat dulu, bagaimana mereka ikhlas ketika harus bergantung pada orang lain, dan bagaimana mereka tetap tersenyum… meski kadang sepi dan tak banyak yang mendengarkan.

Saya bertanya dalam hati: “Apakah saya sudah siap menua sebijak itu?”

Ternyata, menjadi tua bukan soal jumlah tahun, tapi soal kesiapan hati. Soal kemampuan menerima — bahwa hidup memang berjalan satu arah, dan setiap kita, cepat atau lambat, akan sampai di titik yang sama. 

Maka saya mulai mengamati mereka lebih saksama: Cara mereka menyederhanakan keinginan. Cara mereka memaknai waktu yang tersisa. Cara mereka lebih sering diam, bukan karena tak tahu, tapi karena sudah banyak  belajar.

Saya belajar bahwa tidak semua yang tua itu lemah. Banyak dari mereka yang justru punya ketenangan yang tidak dimiliki oleh yang muda. Karena mereka sudah melewati badai, sudah kenyang dengan pujian dan luka,
dan sudah paham bahwa hidup tidak harus dimenangkan setiap saat.

Sekarang, ketika melihat lansia duduk di teras rumah, atau berjalan perlahan menuju masjid, saya tidak lagi hanya melihat sosok yang lemah. Saya melihat guru kehidupan yang nyata. Yang sedang diam-diam mengajari saya:
“Suatu hari nanti, kamu akan seperti kami. Maka siapkan hatimu dari sekarang.”

——————————

VMenu

Enter Block content here...


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam pharetra, tellus sit amet congue vulputate, nisi erat iaculis nibh, vitae feugiat sapien ante eget mauris.